Fenomena Alam di Luar Atmosfer Bumi

Ilmu ini secara pokok mempelajari berbagai sisi dari benda-benda langit seperti asal usul, sifat fisika/kimia, meteorologi, dan gerak dan bagaimana pengetahuan akan benda-benda tersebut menjelaskan pembentukan dan perkembangan alam semesta.

Pembentukan dan Perkembangan Alam Semesta

Astronomi sebagai ilmu adalah salah satu yang tertua, sebagaimana diketahui dari artifak-artifak astronomis yang berasal dari era prasejarah; misalnya monumen-monumen dari Mesir dan Nubia, atau Stonehenge yang berasal dari Britania. Orang-orang dari peradaban-peradaban awal semacam Babilonia, Yunani, Tiongkok, India, dan Maya juga didapati telah melakukan pengamatan yang metodologis atas langit malam. Akan tetapi meskipun memiliki sejarah yang panjang, astronomi baru dapat berkembang menjadi cabang ilmu pengetahuan modern melalui penemuan teleskop.

Astronomi Observasional

Astronom-astronom amatir telah dan terus berperan penting dalam banyak penemuan-penemuan astronomis, menjadikan astronomi salah satu dari hanya sedikit ilmu pengetahuan di mana tenaga amatir masih memegang peran aktif, terutama pada penemuan dan pengamatan fenomena-fenomena sementara.

Sabtu, 31 Agustus 2019

Minggu, 11 Agustus 2019

Temanbelajar - Kimia XI SMA - Jenis Reaksi pada Hindrokarbon


REAKSI HIDROKARBON (SUBTITUSI, ADISI, ELIMINASI DAN OKSIDASI)
Oleh: Yunus Adiantor SL, S.Pd., M.Si.


Senyawa hidrokarbon merupakan senyawa yang tersusun atas hydrogen dan karbon. Senyawa hidrokarbon dapat mengalami reaksi substitusi, reaksi adisi, reaksi eliminasi dan reaksi oksidasi.
Reaksi Substitusi
Rekasi substituasi adalah reaksi pergantian gugus hidrokarbon dengan gugus atom lain. Reaksi substitusi dapat terjadi pada senyawa alkana, alkena, dan alkuna.
Contoh:
CH4 yang direaksikan dengan Cl2 akan membentuk CH3Cl dan HCl dengan cara menggantikan salah satu atom H yang terdapat pada CH4 dengan salah satu atom Cl yang terdapat pada Cl2 kemudian atom H yang digantikan tersebut selanjutnya berikatan dengan atom Cl yang lainnya.
CH4 + Cl2 ® CH3Cl + HCl

Reaksi Adisi
Reaksi adisi adalah reaksi pemutusan ikatan rangkap yang terjadi pada senyawa alkena dan alkuna.
Contoh:
CH3 – CH2 – CH=CH2 + HCl ® CH3 –CH2CH(Cl) – CH3
Pada reaksi di atas dapat kita lihat bahwa senyawa yang semula memiliki ikatan rangakp (butena), karena berikatan dengan senyawa HCl maka ikatan rangkapnya terputus dan terbentuklah senyawa 2 – kloro butana

Rekasi Eliminasi
Rekasi eliminasi adalah reaksi pembentukan ikatan rangkap dengan menghilangkan salh satu gugus atom.
Contoh:
CH3  - CH3  ® CH2 = CH2 + H2
Awalnya merupakan senyawa etana, namun karena terjadi pemutusan gugus atom H2 maka terbentuklah senyawa etena.

Perhatikan contoh video yang menjelaskan!
mana reaksi substitusi, reaksi adisi, dan reaksi eliminasi berikut ini!

Rekasi Oksidasi
Rekasi oksidasi adalah reaksi pembakaran yang melibatkan oksigen dan menghasilkan CO2 dan H2O untuk pembkaran sempurna atau CO, arang, dan H2O untuk pembakaran tidak sempurna.
Contoh:
2C2H6 + 7O2 ® 4CO2 + 6H2O
Dalam reaksi oksidasi terwebut dapat kita lihat bahwa jika senyawa hidrokarbon dibakar maka akan menghasilkan gas karbon dioksida dan uap air.

Sabtu, 10 Agustus 2019

Temanbelajar - Kimia XI SMA - Isomer Alkana, Alkena dan Alkuna

ISOMER ALKANA, ALKENA DAN ALKUNA
Oleh: Yunus Adiantor SL



Isomer Alkana
Dalam senyawa karbon, satu molekul dapat mempunyai banyak struktur molekul/bangun dengan sifat-sifat berbeda. Jadi Isomer adalah senyawa-senyawa yang mempunyai rumus molekul sama, tetapi struktur molekul berbeda.
Makin banyak atom C maka makin banyak jumlah isomer senyawa tersebut.

Contoh:
https://www.youtube.com/watch?v=0K3g3ptF484
https://www.youtube.com/watch?v=rQ1AdINs-CM&t=10s

Isomer Alkena
Pada isomer alkena ada beberapa jenis isomer, yaitu isomer kerangka, isomer posisi, isomer fungsional, dan isomer geometri.

Contoh:
https://www.youtube.com/watch?v=lLaJNwRz3CI
https://www.youtube.com/watch?v=DyDgMn4CU6s&t=5s
https://www.youtube.com/watch?v=iGM5nk84dZA
https://www.youtube.com/watch?v=4VKbNIt6JbQ&t=29s

Isomer Cis - Trans
Ciri isomer Cis (E)- Trans (Z) untuk senyawa karbon alkena: (a) Ada ikatan rangkap dua (senyawa alkena), (b) Pada C rangkap harus mengikat 2 gugus lain yang berbeda.
Bentuk Cis, struktur ruang miring ke depan (berat ke depan) sehingga senyawa Cis tidak stabil, sdangkan bentuk Trans berimbang, sehingga senyawa trans lebih stabil

Contoh:
https://www.youtube.com/watch?v=0C4ClMWVwOc&t=34s
https://www.youtube.com/watch?v=zIUcMVe1yPs&t=8s

Isomer Alkuna
Senyawa alkuna mempunyai isomer kerangka, isomer posisi, dan isomer fungsional. Isomer fungsional alkuna dengan golongan alkadiena. Isomer fungsional tidak di bahas di kelas XI. Jadi hanya isomer posisi yaitu untuk struktur molekul yang ada gugus fungsi una (ikatan rangka tiga).

Contoh:
https://www.youtube.com/watch?v=7LoPcXeJ9uo&t=8s
https://www.youtube.com/watch?v=UZ1Za9VpD64









Temanbelajar - Kimia XI SMA - Tatanama Alkana, Alkena dan Alkuna


TATA NAMA ALKANA, ALKENA, ALKUNA
Oleh: Yunus Adiantor

Tata nama senyawa hidrokarbon selalu mencerminkan senyawa tersebut dan menggunakan aturan tertentu. Aturan yang digunakan pada tata nama senyawa hidrokarbon yaitu aturan IUPAC.
Tata nama alkana menurut IUPAC adalah:

ALKANA (CnH2n+2)

Aturan Tatanama Alkana (C - C)
Tahap 1; Jika rantau tidak bercabang. Penamaan alkane sesuai dengan jumal atom C yang dimiliki dan diberi awalan n (n = normal atau tidak bercabang.
Tahap 2: Jika rantai C bercabang:
Tahap 2.1: Tentukan rantai C terpanjang dengan memanjangkan alkil-alkil yang ada dan tentukan jumlah atom C dari berbagai ujung C.
Tahap 2.2: Tenyukan cabang-cabang alkil. Atom C (alkil) yang merupakan cabang adalah alkil yang bukan rantai atom  C terpanjang tetapi alkil yang terikat pada atom C terpanjang.
Tahap2. 3: Penomoran cabang (penomoran C) dengan cara menetapkan nomor cabang serendah mungkin.
Tahap 2.4: Jika cabang lebih dari satu: (1) Alkil yang besar diberi nomor yang kecil, (2) Jika cabang yang sama lebih dari satu maka diberi awalan di (untuk 2 cabang), tri (untuk 3 cabang), tetra (untuk 4 cabang) dan lain-lain, (3) Aturan penulisan berdasarkan urutan abjad dari nama alkil. Nama awalan di, tri, dan lain-lain tidak berpengaruh.
Tahap 2.5: Penomoran dengan awalan iso. Nama alkana dapat diberi nama awalan iso, jika mempunyai struktur  tertentu (Tata Nama Trivial, materi pengayaan)

Contoh:

ALKENA (CnH2n)

Penamaan alkena, prinsip dasarnya sama seperti Alkana hanya prioritas untuk penentuan rantai terpanjang dan penomoran C, harus melalui ikatan rangkap dua (C= C).
Aturan tatanama Alkena
Tahap 1: Penentuan rantai terpanjang harus melalui gugus fungsi (melalui ikatan rangkap dua). Nama alkena dari rantai C terpanjang dengan diberi akhiran ena.
Tahap 2: Penomoran C1 harus pada nomor ikatan rangkap serendah mungkin. Nomor ikatan rangkap dua dituliskan pada awal nama rantai C terpanjang.
Tahap 3: Ketentuan lain sama seperti pada penamaan alkana

Contoh:
https://www.youtube.com/watch?v=whoYve7IuVs&t=5s
https://www.youtube.com/watch?v=kebChC8WrDE
https://www.youtube.com/watch?v=_6Vd-Yd32qA
https://www.youtube.com/watch?v=XDEIZmcQF48

ALKUNA (CnH2n-2)

Penamaan golongan Alkuna sama seperti penamaan pada golongan Alkena.
Aturan tatanama Alkena
Tahap 1: Penentuan rantai terpanjang harus melalui gugus fungsi (melalui ikatan rangkap tinga). Nama alkuna dari nama rantai C terpanjang dengan diberi akhiran una.
Tahap 2: Penomoran C1 harus pada nomor ikatan rangkap serendah mungkin. Nomor ikatan rangkap tiga dituliskan pada awal nama rantai C terpanjang.
Tahap 3: Ketentuan lain sama seperti pada alkana.

Contoh:
https://www.youtube.com/watch?v=dgzFYMRBw0g
https://www.youtube.com/watch?v=ZLEmAhnZOBo

Jumat, 09 Agustus 2019

Temanbelajar - Kimia XII SMA - Penyetaran Reaksi Reduksi Oksidasi




PENGERTIAN REAKSI REDOKS (REDUKSI OKSIDASI)
Oleh: Yunus Adiantor SL

Reaksi reduksi adalah reaksi penangkapan elektron atau reaksi terjadinya penurunan bilangan oksidasi, sedangkan reaksi oksidasi adalah reaksi pelepasan elektron atau reaksi terjadinya kenaikan bilangan oksidasi. Jadi reaksi Redoks adalah reaksi penerimaan dan pelepasan elektroa (adanya transfer elektron) atau reaksi redoks adalah reaksi terjadinya penurunan dan kenaikan bilangan oksidasi (adanya perubahan bilangan oksidasi)

CARA PENYETARAAN PERSAMAAN REAKSI REDOKS

Cara penyetaraan dapat dilakukan dengan dua cara yaitu:
Cara Setengah Reaksi (Ion - Elektron)
Penyetaraan reaksi redoks dengan cara setengah reaksi, yaitu dengan melihat elektron yang diterima atau dilepaskan. Penyetaraan dilakukan dengan menyamakan jumlah elektronnya.
Cara ini diutamakan untuk reaksi dengan suasana yang telah diketahui yaitu asam atau basa.

Cara penyetaraan:
Tahap 1: Tuliskan setengah reaksi untuk kedua zat yang akan direaksikan (pecah menjadi dua reaksi)
Tahap 2: Setarakan unsur yang mengalami perubahan biloks (Oksidasi: Biloks naik, dan Reduksi: Biloks turun) 
Tahap 3: Tambahkan satu molekul H2O pada (a) Suasana ASAM: pada yang kekurangan atom O,
(b) Suasana BASA: pada yang kelebihan atom O
Tahap 4: Seterakan atom HIDROGEN dengan cara (a) Suasana ASAM: dengan menambahkan ion H plus dan  (b) Suasana BASA: dengan menambahkan ion OH min
Tahap 5: Seterakan muatan dengan menambahkan electron
Tahap 6: Samakan jumlah elektron  yang diterima dengan yang dilepaskan, kemudian jumlahkan

Contoh:

Cara Perubahan Bilangan Oksidasi
Penyetaraan persamaan reaksi dengan cara perubahan bilangan oksidasi, yaitu dengan cara melihat perubahan bilangan oksidasinya. Penyetaraan dilakukan dengan menyamakan perubahan bilangan oksidasi. Pada cara ini suasana reaksi tidak begitu mempengaruhi, meskipun suasana reaksi belum diketahui.

Penyetaraan dapat dilakukan:
Tahap 1: Seterakan unsur yang mengalaimi perubahan biloks.
Tahap 2: Tentukan biloks masing-masing unsur yang mengalami perubahan biloks.
Tahap 3: Tentukan perunahan biloks
Tahap 4: Samakan kedua perubahan biloks.
Tahap 5: Tentukan jumlah muatan ruas kiri dan ruas kanan
Tahap 6: Seterakan muatan dengan cara (a) Jika muatan di sebelah kiri lebih negatif maka ditambahkan ion H plus. Ini berarti reaksi dalam suasana asam. (b) Jika muatan di sebelah kiri lebih positif maka tambahkan ion OH min. Ini berarti reaksi dalam suasana basa.
Tahap 7: Seterakan Hidrogen dengan menambahkan H2O.

Contoh

Bagaimana untuk penyetaraan reaksi autoredoks (reaksi disproporsionasi)? 
Reaksi ini terjadi dimana satu zat dari pereaksi mengalami reaksi oksidasi dan reaksi reduksi. 

Contoh;