Fenomena Alam di Luar Atmosfer Bumi
Ilmu ini secara pokok mempelajari berbagai sisi dari benda-benda langit seperti asal usul, sifat fisika/kimia, meteorologi, dan gerak dan bagaimana pengetahuan akan benda-benda tersebut menjelaskan pembentukan dan perkembangan alam semesta.
Pembentukan dan Perkembangan Alam Semesta
Astronomi sebagai ilmu adalah salah satu yang tertua, sebagaimana diketahui dari artifak-artifak astronomis yang berasal dari era prasejarah; misalnya monumen-monumen dari Mesir dan Nubia, atau Stonehenge yang berasal dari Britania. Orang-orang dari peradaban-peradaban awal semacam Babilonia, Yunani, Tiongkok, India, dan Maya juga didapati telah melakukan pengamatan yang metodologis atas langit malam. Akan tetapi meskipun memiliki sejarah yang panjang, astronomi baru dapat berkembang menjadi cabang ilmu pengetahuan modern melalui penemuan teleskop.
Astronomi Observasional
Astronom-astronom amatir telah dan terus berperan penting dalam banyak penemuan-penemuan astronomis, menjadikan astronomi salah satu dari hanya sedikit ilmu pengetahuan di mana tenaga amatir masih memegang peran aktif, terutama pada penemuan dan pengamatan fenomena-fenomena sementara.
Sabtu, 10 September 2016
Materi Kuliah Kimia
Jumat, 09 September 2016
Menentukan Orbital Hibrida Suatu Molekul
Caranya sebagai berikut:
Jumlahkan semua elektron valensi atom dalam molekul kemudian bagi 8 (hasilnya kita sebut saja X).
Perhatikan informasinya, jika hasil:
X + Y = 2 (1s + 1p) orbital hibridanya sp,
X + Y = 3 (1s + 2p) orbital hibridanya sp2,
X + Y = 4 (1s + 3p) orbital hibridanya sp3,
X + Y = 5 (1s + 2p + 1d) orbital hibridanya sp3d,
X + Y = 6 (1s + 2p + 2d) orbital hibridanya sp3d2,
X + Y = 7 (1s + 2p + 2d) orbital hibridanya sp3d3.
Khusus molekul yang terdapat atom H maka valensi H dianggap 7.
Catatan: trik ini berlaku dengan baik untuk molekul atau ion molekul yang atom pusatnya merupakan unsur golongan utama (blok p).
H2O
Total elektron valensi = (2 × 7) + 6 = 14 + 6 = 20
20/8 = 2 sisa 4 → X = 2; Y = 4/2 = 2
X + Y = 2 + 2 = 4 → sp3
NH3
Total elektron valensi = 5 + (3 × 7) = 5 + 21 = 26
26/8 = 3 sisa 2 → X = 3; Y = 2/2 = 1
X + Y = 3 + 1 = 4 → sp3
NO3–
Total elektron valensi = 5 + (3 × 6) + 1 = 5 + 18 + 1 = 24
24/8 = 3 sisa 0 → X = 3; Y = 0/2 = 0
X + Y = 3 + 0 = 3 → sp2
SO3
Total elektron valensi = 6 + (3 × 6) = 6 + 18 = 24
24/8 = 3 sisa 0 → X = 3; Y = 0/2 = 0
X + Y = 3 + 0 = 3 → sp2
SO4–2
Total elektron valensi = 6 + (4 × 6) + 2 = 6 + 24 + 2 = 32
32/8 = 4 sisa 0 → X = 4; Y = 0/2 = 0
X + Y = 4 + 0 = 4 → sp3
NO2+
Total elektron valensi = 5 + (2 × 6) - 1 = 5 + 12 - 1 = 16
16/8 = 2 sisa 0 → X = 2; Y = 0/2 = 0
X + Y = 2 + 0 = 2 → sp
NO
Total elektron valensi = 5 + 6 = 11
11/8 = 1 sisa 3 → X = 1; Y = 3/2 = 1,5 (bulatkan ke bawah menjadi 1)
X + Y = 1 + 1 = 2 → sp
PCl5
Total elektron valensi = 5 + (5 × 7) = 5 + 35 = 40
40/8 = 5 sisa 0 → X = 5; Y = 0/2 = 0
X + Y = 5 + 0 = 5 → sp3d
ICl4–
Total elektron valensi = 7 + (4 × 7) + 1 = 7 + 28 + 1 = 36
36/8 = 4 sisa 4 → X = 4; Y = 4/2 = 2
X + Y = 4 + 2 = 6 → sp3d2
XeO2F2
Total elektron valensi = 8 + (2 × 6) + (2 × 7) = 8 + 12 + 14 = 34
34/8 = 4 sisa 2 → X = 4; Y = 2/2 = 1
X + Y = 4 + 1 = 5 → sp3d
XeF5–
Total elektron valensi = 8 + (5 × 7) + 1 = 8 + 35 + 1 = 44
44/8 = 5 sisa 4 → X = 5; Y = 4/2 = 2
X + Y = 5 + 2 = 7 → sp3d3
Demikian untuk pembelajaran bagi yang belum pernah coba trik ini.
di tunggu Trik berikut ya.
Kamis, 08 September 2016
Seleksi Tingkat Kabupaten/kota 2016
Seleksi Tingkat Kabupaten/kota 2015
Rabu, 07 September 2016
Modul Kimia GP 2016
Terima kasih dan selamat meningkatkan nilai UKG 2016