CERPEN KIMIA: CATATAN HARIAN NATRIUM KE – 4
Yunus Adiantor SL
Agustus
2016 saat merah putih berkibar dengan gagah di angkasa
Kawan
sepertinya kali ini khlor benar-benar menepati janjinya dia benar-benar mulai
berhenti dengan kekasih – kekasihnya itu. Gak tahu dia hanya untuk sementara
atau ya mungkin untuk selamanya. Tapi aku bahagia di buatnya atas perubahan ini
dan kau tahu kawan karena aku terlalu sibuk dengan khlor suamiku atau karena aku sibuk dengan
bakti sosial pada manusia sampai-sampoai aku tidak menyadari kalau anakku Natrium
Hidroksida (NaOH) sudah
mulai beranjak remaja. Mungkin ini semua karena kesalahanku aku kurang
memperhatikan anakku NaOH sehingga dia tumbuh menjadi anak yang berbahaya bagi manusia. Bersifat basa dan sangat korosif. Aku tidak tahu harus bagaimana
untuk merubah sifatnya karena selama ini dia dalam asuhan para manusia lab.
Bahkan akhir – akhir ini kudengar dari manusia lab kalau dia dapat menyebabkan luka
bakar, dapat
menyebabkan kerusakan permanen pada mata para manusia. Dia sungguh-sungguh
berbahaya apalagi katanya jika tertelan atau terjadi kontak dengan kulit atau
menghirup debunya.
Karena
sifatnya basa diapun dapat berkawan dengan lemak. Kawan itulah kelebihannya sehingga ia
dipercaya manusia untuk membantu membuat sabun. Harus kuakui aku benar-benar kagum
pada anakku dan ingat anakku aku jadi ingat akan istri pertama khlor yaituH2O. Sebenarnya berkat bantuan dia NaOH bisa lahir. Seperti kuceritakan dulu
khlor tidak pernah mau merusak kecantikanku apalagi sampai aku hamil maka atas
kesepakatan aku, bersama khlor dan H2O kami melakukan program bayi tabung
dengan meminjam rahim H2O tentunya sehingga lahirlah NaOH anakku karena
ia hidup di rahim H2O sehingga pas di lahirkan ion
OH- menempel
ditubuhnya sehingga ia bersifat basa.
Beda
lagi dengan sifat anak tiriku HCl, anak dari perkawinan khlor dengan
istri pertamanya H2O ini justru memiliki sifat kebalikan dari anakku
NaOH. Kalau NaOH sifatnya basa HCl justru bersifat asam. Karena sama-sama hidup
di rahim yang sama tapi beda ibu, HCl justru mempunyai ion H+ makanya dia bersifat asam. Dia sama korosifnya seperti NaOH.
Menurut keterangan manusia lab yang aku dapat, menghirup
uapnya saja dapat menyebabkan akibat yang serius. Sangat fatal
jika tertelan cairannya, sungguh-sungguh sangat berbahaya dan aku jika jadi
manusia lab pasti akan sangat berhati-hati jika ketemu mereka.
September
2016
Suatu
hari ketika aku bersama anakku NaOH di sebuah laboratorium. Aku bersama kamar
minyak tanahku duduk melihatnya yang sedang asik bercerita
“Ibu…kau
tahu, kemarin aku melukai tangan anak manusia. Padahal aku tahu dia mulai
belajar praktek tentang reaksi kimia” katanya sambil menunduk sedih
“Kok
bisa, biasanya kan ada manusia lab dewasa yang membimbing. Atau mungkin dia itu
kurang hati-hati “
“Aku
tidak tahu. Mungkin tidak membaca dulu peraturan lab, atau gimana, dia juga
tidak memakai jas labnya? dia kurang hati-hati dan saat dia mengambil cairanku,
tanpa sengaja cairanku malah menimpa tangannya. Sampai saat ini tangannya belum
sembuh”
“Tidak
membaca peraturan lab ya. Padahal pertama kali praktek, kalau itu dibiarkan
akan jadi kebiasaan jelek anakku, dan kau tahu merubah kebiasaan itu tidak
gampang”
“Oya,
lainkali kalau ada manusia lab dewasa, kasih tahu saja sama ibu supaya
membimbing mereka jika didalam lab, soalnya aku takut bu menyakiti anak manusia
terus”
“Iya…iya
anak ibu yang berhati mulia, katanya kau juga suka bantu manusia ya?”
“Oh…
itu, kemarin sich aku nyari pengalaman di industri kertas bu, juga rayon
viskosa dan sedikit membantu memurnikan minyak bumi”
“Dan
memisahkan aluminium dari bauksit, benarkan?”
“He…he…iya
sih bu”
“Aku
bangga padamu nak, suatu hari kamu dan HCl dan anak anak yang lain akan
menggantikan kita semua yang sudah tua, selagi bisa baktikanlah dirimu untuk
manusia nak”
Dia
tersenyum dan aku balas tersenyum padanya sambil diam – diam berdoa untuknya
dan sejuta harapan di dadanya
BERSAMBUNG……
Selamat Belajar Kimia Unsur
0 komentar:
Posting Komentar