CERPEN KIMIA: CATATAN HARIAN NATRIUM KE – 5
Yunus Adiantor SL
Oktober 2016
Malam hampir larut, suara koor Jengkrik memecah kesunyian.
Di kejauhan burung malam meneriakkan kebebasan. Aku semakin gelisah…gelisah
yang tiada pernah kurasakan sebelumnya. Semakin lama berbaring rasanya tubuhku
semakin sakit, bagaimana mungkin tiba-tiba kurasakan tempa tidur ini banyak
durinya. Aku semakin tak tahan akhirnya akupun bangkit dan membuka jendela
kamar. Udara malam cepat menerobos menusuk-nusuk tulangku. Diluar daun-daun
berbisik diterpa angin dan kulihat bulan malu-malu untuk menmpakkan rupanya.
Aku terpaku di depan jendela. Dikejauhan samar-samar kudengar suara
“Aku mencintainya Kal, sangat mencintainya, meskipun dia suami
kakak kamu. Apalagi setelah aku tahu warnaku merah bata pas di uji nyala,
rasanya Khlor semakin sayang sama aku”
Aku penasaran kenapa Khlor suamiku disebut-sebut, lalu
akupun keluar dan berusaha mencari tahu dari mana asal suara tadi. Dan disana
di rumah nomor 20 blok IIA di gang 4 tepatnya di depan rumah Kalsium, aku
melihat Kalsium dan Kalium sedang asyik duduk berdua. Kemudian terdengar Kalium
berbicara
“Kamu sadar gak apa yang kamu katakan? Kamu itu sudah
bersuami. Aku ngerti, aku juga dulu waktu masih jadi selingkuhannya merasa
seperti itu, tapi sekarang aku sadar cinta Khlor itu hanyalah untuk Natrium
kakakku, bukan untukku, kau, Barium, Stronsium ataupun unsur lainnya. Sekarang
HCl sudah besar apa kau masih mau jadi selingkuhnya, gila kamu. bagaimana kalau
kakakku tahu kalau suaminya masih selingkuh, atau suamimu tahu kalau kau masih
selingkuh dengan Khlor.kasihan sekali mereka”
Airmataku tak terasa jatuh perlahan-lahan dan aku tak kuasa
untuk mendengarkannya lebih lanjut, aku langsung saja berbalik kekamarku dan
disana diambang pintu kamar minyak tanahku HCl mematung memandangku. Dia
mengerti apa yang aku rasakan lalu iapun memelukku, aku terisak dipelukan
anakku
“Kenapa…kenapa kau tak pernah bicara sama ibu kalau mereka
telah melakukan uji nyala, mereka lebih cantikkan daripada ibu.?”
“Karena aku tak mau membuat hati ibu terluka, sudah cukup
banyak penderitaan ibu selama ini, aku tak mau menambahkan lagi. Mereka
selingkuhan-selingkuhan ayah kerap ayah bawa menghadapku untuk di uji nyala
seperti Kalsium yang menghasilkan warna merah bata, Stronsium yang menghasilkan
warna merah tua atau Barium yang menghasilkan warna hijau kekuningan atau
unsur-unsur selingkuhan ayah yang lainnya yang lebih unik warnanya, jujur
mereka memang cantik tapi dimata HCl anakmu ini, kecantikan mereka tak
sebanding dengan kecantikan ibu, hati ibu sangat cantik lebih cantik dari unsur
manapun”
Akupun tersenyum “Terimakasih kau sangat menyayangi ibu nak”
“Ibu…kadang aku tak mengerti seberapa banyak sih cinta ibu
untuk ayah?apa sih yang membuat ibu harus terus bertahan dengan semua
ini?bukankah dihati ibu yang paling dalam ibu itu sangat membenci ayah, bukan
mencintainya”
“Kau belum mengerti sayang. Lawan benci itu bukan benci tapi
tidak peduli. Dan ibu sangat peduli terhadap ayah kamu, makanya ibu masih
bertahan menunggunya “
November 2016
Aku kira setelah HCl lahir Khlor benar-benar telah berhenti
dengan sifat selingkuhnya itu, tapi ternyata tidak. Dia masih suka jalan dengan
saudara-saudara klan jauhku seperti Kalsium, Stronsium, Barium dan yang
lainnya. Apa aku harus berbagi cinta Khlor dengan saudara-saudara klan jauhku
itu?? Oh…tidak, tak seorangpun boleh memiliki Khlor kecuali aku istrinya.
Rasanya aku mengerti kenapa Kalsium belum mau melepaskan
Khlor meskipun dia sudah menikah dengan Karbonat karena mungkin dulu dia sakit
hati padaku. karena Karbonat pernah menjadi kekasihku. Hmmm…sekarang perasaan
Karbonat padaku seperti apa ya? apa masih seperti dulu…??bagaimana kalau dia
kuajak jalan saja, sekalian buat memberi pelajaran pada Khlor dan Kalsium kalau
Karbonat itu masih ada hati sama aku.
Dan hari itu pun tiba. Aku jalan bersama Karbonat (Na2CO3)
berencana menghilangkan kesadahan pada air-air manusia, sengaja aku jalan ke
rumahnya air karena biasanya Khlor ma Kalsium (CaCl2), Magnesium ma
Sulpat (MgSO4) nongkrong disana.
“Kau…! Berani-beraninya selingkuh di belakangku!” teriak
Kalsium pada suaminya Karbonat ketika kami baru saja sampai dirumahnya air
“Kamu sendiri disini ngapain? sama suami orang lagi” balas
Karbonat
“Aku…., “jawab Kalsium sambil menatap kearahku
“Kenapa kau melakukan semua ini Kal? aku dan Karbonat sudah
tidak seperti dulu lagi, tapi kenapa kau masih mendekati suamiku ”tanyaku
perlahan
“Karena aku benci kamu nat, iri sama kamu, meskipun Karbonat
sudah jadi suamiku tapi didepanku dia selalu saja memuji-muji kamu, selalu saja
membayangkan kamu, dia masih mencintai kamu, meskipun dia bersamaku tapi
hatinya ada bersamamu” katanya sambil menangis. Akupun tertegun. Jadi alasan
sebenarnya seperti itu, karena semua itu dia tidak mau lepas dari suamiku
Khlor.
Karbonat merengkuh tubuh istrinya “Maafkan aku kal, kalau
sikapku itu sangat menyakiti hatimu. Aku bersikap seperti itu karena aku ingin
tahu sebenarnya hatimu itu untuk siapa, Khlor atau aku. Tapi mendengar bicaramu
barusan aku tahu jawabannya kalau kau sebenarnya sangat mencintaiku”
Aku iri melihatnya dan kualihkan penglihatanku pada Khlor
suamiku dia menunduk tak mau menatapku
“Khlor” ucapku perlahan
“Maafkan aku Nat,”katanya perlahan masih menunduk. Aku
mendekatinya dan mengangkat dagunya, kulihat matanya berkaca-kaca
“Kau tak perlu bicara seperti itu lagi, karena kau juga tahu
aku pasti memaafkanmu Khlor” kataku sambil memeluknya dan akupun mulai merasa
lelah dengan semuanya.
BERSAMBUNG……
Selamat Belajar Kimia Unsur
0 komentar:
Posting Komentar