CERPEN KIMIA: CATATAN HARIAN NATRIUM KE – 2
Yunus Adiantor SL
Awal Maret 2016
Langit hampir meremang, sejuk mengelabu. Di barat masih
kelihatan goresan-goresan warna merah lembut seperti lukisan hidup. Sisa
pijaran matahari yang sudah begitu lelah
Aku pandangi senja tuk kesekian kalinya, yang mulai di
rangkul gelap. Aku jelajahi lautan lepas yang terhampar di depan mataku. Dulu
diantara batu karang itu, pasir putih itu, aku bertemu dengannya tanpa dugaan
sebelumnya entah beberapa tahun kebelakang, aku bertemu dengan lelaki itu,
lelaki yang pernah menumbuhkan bunga-bunga di hatiku sampai sekarang. Ya…lautan
di depanku inilah yang telah membuat hati kami merah menyala dan tiba-tiba aku
merasa kangen padanya.,kangen yang sangat menyiksa.Dan hatiku….hatiku bagai
teriris darahnya menetes satu-satu hangat terasa menjelajari seluruh peredaran
urat nadiku.
Aku merasa selama ini telah berada dalam sandiwara cinta yng
memuakkan dan ingat hal itu aku ingin menangis…menangis selayaknya tangisan,
tapi kali ini aku tak ingin menangi. Tidak! rasanya itu harus diletakkan
jauh-jauh di belakang sana / telah kugunakan sebagai aksesori kehidupan yang
menghiasi dada kesabaranku selama ini.Tidak!.tangisan ini tak perlu lagi dan
aku tak cukup mengerti , kenapa aku mesti mencintainya, kalau pada akhirnya
cinta ini akan sirna juga.
“Aku terlanjur cinta kepadamu
Dan tlah kuberikan seluruh hatiku
tapi mengapa baru kini kau pertanyakan
cintaku
akupun tak mengerti yang terjadi
apa salah dan kurangku padamu
kini terlambat sudah untuk
dipersalahkan….”
lagu pasha tiba-tiba mengalun lembut membuyarkan semua
lamunanku, akupun segera membalikan badan. Di sana kalium adikku
berdiri mematung dengan mata sembab.
“Kenapa….? kenapa kau tak pernah cerita padaku kak?” katanya
tiba-tiba
“Maksudmu apa dhe.?” kataku pura-pura tak mengerti
“Kenapa kakak gak ngasih tahu kalau khlor itu pacar kakak.!
kenapa juga gak ngasih tahu kalau dia sudah menghianati kita.! kenapa semuanya
mesti begini seandainya aku tahu dari dulu, kalau dia kekasih kakak, aku tidak
akan mungkin jadi kekasihnya, maafkan aku.”katanya sambil menjatuhkan diri
“Sudahlah.aku gak ngasih tahu padamu, karena aku takut kamu
kecewa dik, cukuplah aku yang merasakan ini semua” kataku perlahan
“Tapi aku sudah melabraknya kak, aku dipertemukan manusia
lab dengannya, aku langsung melabraknya tanpa bertanya sebelumnya,
sampai-sampai tempat kami dipertemukan langsung meledak”
“Apa yang kau lakukan.? khlor melakukan semua itu demi kita
dhe.!”
“Aku tahu…! tapi aku merasa sebal padanya, dia sudah
menyakiti kakak, aku, juga adik-adikku”
Aku menggelengkan kepala berusaha mengerti perasaannya,
sebenarnya aku bukan gak mau menceritakan semuanya padanya, tapi sifatnya itu,
aku kenal baik sifat-sifat adikku mereka rata-rata tidak bisa mengendalikan
emosinya.
Akibat pertengkaranku dulu dengan air, juga peristiwa
perkelahian kalium adikku, aku dan adikku dikenal oleh manusia lab itu
sebagai unsur yang paling reaktif. Dan karena semua itu
keluargaku pun semuanya jadi tahu dan membenci air sepanjang hayat hidupnya
Akhir Maret 2016
Ketika manusia-manusia laboratorium itu tahu kalau kami alkali
membenci air, mereka pun mencari solusi agar aku tidak berpapasan dengan air
atau dengan oksigen, melalui percobaannya mereka pun akhirnya bisa mengetahui
rahasiaku. Bahwa kemarahanku akan stabil jika mereka membuatkan kamarku khusus
dari minyak tanah. Dan ada satu lagi rahasia keluargaku yang mereka ketahui
yaitu latar belakang hidup kami. Bahwa kami klan alkali sebelum bermigrasi
kekota SPU tinggal jauh dialam bebas. Aku yang paling dekat
dengan kalium adikku tinggalnya dikerak bumi di keluraga tanah,
batu-batuan, atau dikeluarga alumino silikat. Pengaruh cuaca,
bencana alam membuat ionku dan ion adikku terlepas dari keluarga angkatku dan
terbawa air kelaut. Tapi dibalik kecelakaan itu terselip hikmah, bahwa aku
akhirnya bisa ketemu dengan khlor dan saling jatuh cinta.
Pertengahan April 2016
Dear …
Meskipun aku sangat membenci air tapi dia, maksudku air.
Sangat baik padaku. Misalnya pada peristiwa ketika aku dan kekasihku khlor
melakukan uji elektrolisis. Kebaikannya itu membuatku malu
padanya ya…secara, engkau juga kan berpikir dia lebih berhak mendapatkan khlor
daripada aku, tapi aku, aku tidak bisa memaafkan dia begitu saja. Setiap aku
ingat kejadian itu rasanya aku ingin…menyakitinya, menjambak rambutnya atau
membunuhnya. Karena kebaikannya itu aku jadi jarang jalan berdua sama khlor,
paling kalau musim salju tiba aku pasti main ski dengannya untuk mencairkan
salju, atau main keindustri sabun. Sekarang aku lebih
menyibukkan diri dengan bakti sosial terhadap manusia di planet Bumi, misalnya membantu mereka
dalam membuat Tetra Ethyl Lead (TEL), mengisi lampu
tabung untuk menerangi jalan atau kadang-kadang aku
membantu manusia laboratorium memisahkan logam-logam yang bertengkar.
BERSAMBUNG……
Selamat Belajar Kimia Unsur
0 komentar:
Posting Komentar