Menyatukan
Kepingan – Kepingan Penyusun Kehidupan di Bumi
Penulis: Yunus Adiantor
ALMA, si radio teleskop berhasil menemukan jejak senyawa kimia
penyusun kehidupan di Bumi, pada bintang serupa Matahari yang masih sangat
muda. Ada fakta super keren: Semua atom di tubuh kita dimasak di dalam bintang milyaran
tahun yang lalu. Semuanya! Kalsium di tulang, kandungan besi di darah, bahkan
juga perhiasan yang kita kenakan.
Ketika bintang mati, materinya disebar lagi di angkasa untuk
didaur ulang untuk membentuk bintang (yang baru), planet dan bahkan manusia.
Ada atom yang kemudian bergabung seperti kepingan-kepingan Lego yang disatukan
dan membentuk sesuatu yang sangat spesial – molekul organik.
Molekul organik merupakan bahan penyusun kehidupan, meskipun
sampai saat ini tidak ada yang tahu bagaimana kehidupan itu dimulai. Tapi, satu
hal yang pasti, partikel-partikel kecil ini memegang peranan yang sangat
penting.
Di Bumi, kita bisa menemukan molekul organik dimanapun kita
berada, mulai dari dasar laut sampai puncak gunung. Tapi bagaimana molekul
organik terbentuk masih jadi misteri yang dicari jawabannya oleh para astronom.
Untuk itu kita perlu menelusuri kembali sejarah pembentukan Tata
Surya. Bumi dan planet-planet di Tata Surya terbentuk dari sisa materi yang
membentuk Matahari. Karena itu, para astronom mempelajari bintang-bintang yang
mirip Matahari ketika masih muda supaya kita bisa memahami bagaimana molekul
organik terbentuk.
Dan akhirnya usaha itu membuahkan hasil!
Area dimana komponen penyusun kehidupan di Bumi, metil
isosianat ditemukan. Inset: Struktur molekul metil isosianat. Kredit:
ESO/Digitized Sky Survey 2/L. Calçada
Para astronom berhasil menemukan jejak metil isosianat, salah
satu molekul organik prebiotik penyusun kehidupan. Molekul organik ini
ditemukan di sistem multi bintang IRAS 16293-2422, yang mirip dengan Matahari
ketika masih muda. Sistem ini dihuni bintang-bintang muda yang berada pada
jarak 400 tahun cahaya di Rho Ophiuchi, palung kelahiran bintang di rasi
Ophiuchus.
Sidik jari molekul organik tersebut ditemukan dalam kepompong
gas dan debu di area yang hangat di sekeliling setiap bintang muda! Molekul
metil isosianat yang ditemukan merupakan molekul organik yang terlibat dalam
sintesis peptida dan asam amino, yang jadi bahan utama bagi kehidupan yang kita
kenal.
Apa maksud penemuan ini?
Ada dua teori terkait pembentukan kehidupan di Bumi. Yang
pertama, seluruh kehidupan terbentuk di permukaan Bumi, sedangkan menurut teori
kedua, sebagian materi kehidupan justru terbentuk di sekitar bintang jauh
sebelum Bumi terbentuk.
Jika ditilik dari penemuan ini, tampaknya teori kedua yang
benar! Molekul organik jadi bagian dari komet di Tata Surya. Bahan – bahan yang
membentuk kehidupan di Bumi ini dibawa komet ke Bumi, dan memicu terbentuknya
kehidupan.
Fakta keren: Sistem bintang dimana materi penyusun kehidupan ditemukan rupanya merupakan sistem yang pemurah dan selalu memberi! Tak percaya? beberapa tahun lalu, di sekitar bintang yang sama, para astronom berhasil menemukan keberadaan gula.
Fakta keren: Sistem bintang dimana materi penyusun kehidupan ditemukan rupanya merupakan sistem yang pemurah dan selalu memberi! Tak percaya? beberapa tahun lalu, di sekitar bintang yang sama, para astronom berhasil menemukan keberadaan gula.
Sumber: Artikel ini merupakan perluasan dari artikel Space Scoop Universe Awareness edisi Indonesia. Space
Scoop edisi Indonesia.
0 komentar:
Posting Komentar