Apa Batas
Tata Surya?
Oleh: Yunus Adiantor
Apa Batas Tata Surya Ini…???
Anonim
Apa yang menjadi batas Tata Surya. Pertanyaan yang menarik.
Seperti halnya sebuah kota kita tentu tahu batas dari kota tersebut. Atau batas
sebuah negara. Nah, demikian juga dengan Tata Surya. tentu ada yang menjadi
batasan dimana lingkup Tata Surya berakhir dan kita akan memasuki llingkup
bintang tetangga misalnya.
Tapi apa batasannya?
Yang pertama kali perlu kita tentukan adalah batas seperti apa
yang ditetapkan sebagai batas dari lingkungan Tata Surya.. Di dalam Tata Surya,
Matahari memegang peranan yang sangat penting sebagai penentu batas dari sistem
dimana Bumi dan planet-planet lainnya berada. Batasan tersebut bisa dari
pengaruh cahaya Matahari, gaya tarik Matahari atau dari medan magnetik dan
angin Matahari.
Semakin jauh dari Matahari, maka semakin redup pula cahaya yang
bisa diterima. Tapi di titik manakah cahaya Matahari itu tiba-tiba menghilang?
Sayangnya, tidak ada batasan dimana cahaya Matahari akan berhenti atau
tiba-tiba jadi sangat redup.
Hal yang sama juga terjadi dengan gaya tarik Matahari. Semakin
jauh dari Matahari, maka semakin lemah pula pengaruh gaya tarik Matahari untuk
mengikat obyek agar tetap berada dalam sistemnya. Meskipun demikian tidak ada
batasan pasti dimana pengaruh gaya tarik Matahari itu berhenti mempengaruhi
benda-benda di sekitarnya. Untuk saat ini, Awan Oort diketahui
merupakan waduk obyek dingin bernama komet yang berada di area terluar Tata
Surya. Di area terluar Awan Oort, gaya tarik Matahari yang mempengaruhi obyek
juga semakin lemah tapi tidak total hilang. Jadi tidak benar-benar diketahui
dimana batas akhir tersebut.
Heliopause. Kredit: PBS/IBEX
Karena itu yang kemudian dijadikan acuan sebagai batasan dari
Tata Surya adalah pergerakan Angin Matahari, atau materi yang dilontarkan
Matahari ke semua arah dengan kecepatan sekitar 1,6 juta km/jam. Materi yang
dilontarkan ini merupakan partikel bermuatan seperti elektron dan proton yang
memiliki medan magnetik Matahari.
Dengan kecepatan 1,6 juta km/jam, tentunya angin Matahari akan
bergerak sangat cepat melintasi obyek-obyek di Tata Surya. Angin ini akan
melintasi planet-planet dan meninggalkan area Sabuk Kuiper dimana Pluto berada
dan menuju ke ruang antar bintang yang jaraknya lebih dari 16 miliar kilometer.
Ruang antar bintang ini bukan ruang kosong melainkan disusun oleh awan yang
memiliki kerapatan dan temperatur yang berbeda. Besar dan arah medan magnetik
di medium antar bintang juga beragam.
Awan yang ada di medium antar bintang disusun oleh gas hidrogen
beku, debu, gas terionisasi dan berbagai materi lainnya. Materi di area ini
berasal dari sisa bintang yang meledak dan atau materi dari angin bintang
lainnya.
Angin Matahari yang sudah tiba di ruang antar bintang akan
bertemu dengan awan antar bintang. Ketika medan magnetik dari angin Matahari
bertabrakan dengan medan magnetik medium antar bintang, tidak terjadi
pernyatuan ataupun percampuran. Yang terjadi, angin Matahari akan mendorong
awan antar bintang dan membersihkan rongga di ruang antar bintang.
Semakin lama, dorongan angin Matahari akan semakin lemah. Dan ketika angin
Matahari sudah terlalu lemah untuk mendorong lebih jauh, maka angin Matahari
akan berubah dan bergerak ke hilir searah aliran awan antar bintang . Akibatnya
terbentuklah gelembung di ruang antar bintang yang disebut heliosfer. Gelembung
ini juga berfungsi sebagai kepompong yang melindungi Tata Surya dari berbagai
bahaya seperti sinar kosmik galaktik yang berbahaya bagi kehidupan.
Batas Tata Surya. Kredit: Wikipedia
Batas terluar dari heliosfer dimana kekuatan angin Matahari tak
lagi mampu untuk mendorong angin bintang di medium antar bintang itulah yang
kita kenal sebagai heliopause yang juga merupakan batas terluar dari Tata
Surya.
0 komentar:
Posting Komentar